اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ Selamat datang di blog putry Terima kasih sudah berkunjung

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, June 27, 2018

Kisah malaikat zabaniyah menyiksa iblis


Gambar hanya ilustrasi

Ka’bul Ahbaar berkata: “ Apabila dunia ini telah musnah dan tidak ada lagi orang yang tinggal di dunia ini baik manusia, jin syaitan atau pun binatang, maka inilah saat yang ditentukan oleh Allah S.W.T kepada Iblis laknat. Kemudian Allah S.W.T. berfirman kepada malaikat maut: “ Aku telah menjadikan pembantu untukmu sebanyak orang yang ada dari mula hingga yang terakhir, dan aku telah memberimu kekuatan penduduk langit dan bumi dan kini aku pakaikan kepadamu pakaian murka dan marah, oleh itu turunlah kamu dengan membawa marah dan murkaku terhadap si Malaun terkutuk, maka rasakan kepada Iblis kepedihan maut yang dialami oleh orang-orang dari mula hingga yang terakhir terdiri dari Jin dan Manusia dan berlipat kali ganda.
Firman Allah S.W.T. lagi: “ Dan hendaklah kamu membawa 70,000 Malaikat yang kesemuanya penuh dengan sifat murka dan kecemasan dan setiap malaikat Zabaniah membawa rantai dari neraka Ladha dan cabutlah dengan 70,000 cungkilan dari neraka Ladh. Dan perintahkan kepada malaikat Malik supaya membuka semua pintu-pintu neraka.”

Setelah mendapat perintah dari Allah S.W.T. maka malaikat maut pun turun dengan bentuk yang paling menakutkan dan diceritakan andaikata kalau penduduk langit dan dunia melihatnya nescya akan menjadi cair mereka semua disebabkan rupanya yang paling menakutkan itu. Apabila sampai saja malaikat maut pada Iblis laknat lalu malaikat maut membentaknya dengan sekali saja maka jatuh pensanlah si Iblis laknat dengan berdengkur dan sekiranya dengkur si Iblis laknat itu di dengar oleh penduduk di timur hingga ke barat nescaya akan pensan kesemua mereka itu, lalu Malaikat maut membentak lagi: “ Berhentilah kamu Iblis laknat yang jahat  dan kini rasalah kepedihan maut sebagaimana yang dirasai oleh orang yang kau sesatkan dalam beberapa abad yang engkau hidup dan inilah hari yang ditentukan oleh Allah S.W.T. terhadap kamu, maka ke manakah kamu hendak lari!”
Apabila Iblis laknat mendengar saja apa yang dikatakan oleh malaikat maut kepadanya, maka diapun lari kehujung timur, tetapi malaikat maut telah sedia berada di depannya, lalu larilah Iblis laknat itu menyelam ke dalam laut, tetapi malaikat maut telah sedia berada di depannya, lalu laut melemparkan Iblis laknat itu. Maka larilah Iblis laknat itu mengelilingi bumi, tetapi tidak ada satu tempat pun untuk dia sembunyi, kemudian Iblis laknat itu pun lari mendapatkan kubur Nabi Adam sambil berkata:
“ Disebabkan kamulah aku menjadi malaun.”  Kemudian Iblis laknat bertanya kepada malaikat maut: “ Minuman apakah yang akan kamu berikan kepadaku dan seksa apakah yang akan kamu kenakan tehadap ku?” Malaikat maut berkata :” Kamu akan diberi minuman dari neraka Ladha, seksa yang akan kamu terima serupa dengan seksa ahli neraka dan berlipat kali ganda.”
Mendengar hal yang demikian maka Iblis laknat pun berguling diatas tanah sambil menjerit-jerit sekuat suaranya kemudian dia lari dari barat ke timur dan berbalik sehingga sehingga dia sampai pada tempat yang dia mula-mula turun ke bumi dulu dan disitu dia dihalang oleh Malaikat Zabaniah dengan rantai di tangannya.  Sedang bumi bagaikan api dikerumuni oleh Malaikat Zabaniah yang menikam dengan bantulan dari neraka Ladha sehingga dia merasakan seksa sakaratul maut, saat itu lalu dipanggil Nabi Adam dan Siti Hawa untuk melihat keadaan Iblis laknat, maka bangkitlah Nabi Adam dan Siti Hawa melihat akan keadaan Iblis terkutuk itu dan sesudah melihatnya maka Nabi Adam dan Siti Hawa pun berdoa: Ya Allah , sesungguhnya engkau telah menyempurnakan nikmatmu pada kami.”
Begitulah serba sedikit cerita-cerita benar yang dapat kami cungkil keluar untuk pengetahuan ramai, walaupun kisah ini terdapat dalam banyak hadis-hadis sahih.

Friday, April 22, 2016

Inilah Baitul Makmur, Kiblat Para Malaikat di Langit Ketujuh

Baitul Makmur terletak pada langit ketujuh. Sebagaimana pada hadits ‘sejajar dengan ka’bah’ maknanya “di atasnya”. Ini bukanlah hal yang aneh. Allah atas segala seseuatu Maha Menguasai. Atau maknanya ‘berlawanan arah’ sebagaimana penduduk bumi memakmurkan ka’bah maka penduduk langit juga memakmurkan baitul makmur.
Lafadz Baitul Makmur disebutkan dalam surat At-Thur.

وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِْ وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِْ . وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ

“dan demi Baitul Ma’mur , dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” (QS. At-Thur: 4-6)

Beberapa pendapat mengenai baitul makmur

Ada beberapa pendapat mengenai tafsir Baitul makmur. Fakhruddin Ar-Razi rahimahullah berkata,

وأما البيت المعمور ففيه وجوه :

الأول : هو بيت في السماء العليا عند العرش ووصفه بالعمارة لكثرة الطائفين به من الملائكة .

الثاني : هو بيت الله الحرام وهو معمور بالحاج الطائفين به العاكفين .

الثالث : البيت المعمور اللام فيه لتعريف الجنس كأنه يقسم بالبيوت المعمورة والعمائر المشهورة ، ”

Adapun Baitul Makmur, maka ada beberapa pendapat:
1.Rumah di langit yang tertinggi di dekat ‘Arsy, disifati dengan “makmur” karena banyaknya yang melakukan tawaf dari golongan malaikat. 
2.Baitullah Al-Haram (Ka’bah) yang di penuhi oleh jemaah haji yang thawaf dan i’tikaf
3.Baitul Makmur dengan menggunakan “Lam ta’rif Al-Jinsi”. Seakan-akan Allah bersumpah dengan rumah-rumah (misalnya ka’bah) yang diramaikan/dimakmurkan dan bangunan-bangunan yang terkenal.1
Baitul makmur adalah “Ka’bah” penduduk langit

Baitul makmur adalah kabah penduduk langit sebagaimana kabah di bumi sebagai pusat ibadah. Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

ثبت في الصحيحين أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال في حديث الإسراء بعد مجاوزته إلى السماء السابعة: «ثم رفع بي إلى البيت المعمور, وإذا هو يدخله كل يوم سبعون ألفاً لا يعودون إليه آخر ما عليهم» يعني يتعبدون فيه ويطوفون به كما يطوف أهل الأرض بكعبتهم, كذلك ذاك البيت المعمور هو كعبة أهل السماء السابعة, ولهذا وجد إبراهيم الخليل عليه الصلاة والسلام مسنداً ظهره إلى البيت المعمور, لأنه باني الكعبة الأرضية,

“terdapat dalam Shahihain bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa saalm bersabda ketika peristiwa Isra’ pada saat melewati langit ke tujuh, ‘kemudian aku diangkat menuju baitul makmur, padanya masuk (datang) setiap hari 70.000 malaikat yang tidak akan kembali lagi’. Yaitu mereja beribadah dan berthawaf sebagaimana penduduk bumi thawaf di ka’bah mereka. Demikian juga baitul makmur ia adalah ka’bah penduduk langit ketujuh. Oleh karena itu, didapati Nabi Ibrahim Al-Khalil alihisshalatu wassalam menyandarkan badannya pada baitul makmur karena ia telah membangun ka’bah di bumi”2

Ibnu Jarir At-Thabari rahimahullah berkata,

عن ابن عباس: هو بيت حذاء العرش تعمره الملائكة, يصلي فيه كل يوم سبعون ألفاً من الملائكة ثم لا يعودون إليه. وكذا قال عكرمة ومجاهد وغير واحد من السلف

“Dari Ibnu Abbas: ia adalah rumah yang disekitar ‘Arsy yang dimakmurkan oleh para malaikat. 70.000 malaikat shalat di situ setiap hari kemudian mereka tidak akan kembali. Demikian juga pendapat Ikrimah, Mujahid dan banyak para salaf.”3

Posisnya sejajar di atas ka’bah di bumi

Al-Baghawi rahimahullah berkata,

” والبيت المعمور “، بكثرة الغاشية والأهل، وهو بيت في السماء حذاء العرش بحيال الكعبة

“Baitul Makmur: banyaknya yang memenuhi dan penduduknya, yaitu rumah di langit sekitar ‘Arsy dan sejajar dengan Ka’bah bumi.”4

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utasimin rahimahullah berkata,

البيت المعمور في السماء السابعة، وهو كما جاء في الحديث: “بحيال الكعبة” وحيال الكعبة هل معناه أنه فوقها؟ وهذا ليس بغريب، والله على كل شيء قدير، أو المعنى: بإزائها، بمعنى أنه كما تعمر الكعبة من أهل الأرض يعمر البيت المعمور من أهل السماء

“Baitul Makmur terletak pada langit ketujuh. Sebagaimana pada hadits ‘sejajar dengan ka’bah’ maknanya “di atasnya”. Ini bukanlah hal yang aneh. Allah atas segala seseuatu Maha Menguasai. Atau maknanya ‘berlawanan arah’ sebagaimana penduduk bumi memakmurkan ka’bah maka penduduk langit juga memakmurkan baitul makmur.”

Saturday, April 16, 2016

Fakta Baru! Kapal Nabi Nuh Dibuat Dari Kayu Jati Jawa Tengah Dan Jawa Timur


Kapal Nabi Nuh Diduga Berasal dari Nusantara? SEJAK ditemukannya situs kapal Nabi Nuh AS oleh Angkatan Udara Amerika serikat, tahun 1949, yang menemukan benda mirip kapal di atas Gunung Ararat-Turki dari ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 M). dan di muat dalam berita Life Magazine pada 1960, saat pesawat Tentara Nasional Turki menangkap gambar sebuah benda mirip kapal yang panjangnya sekitar 150 M.

Penelitian dan pemberitaan tentang dugaan kapal Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark) terus berlanjut hingga kini.  Seri pemotretan oleh penerbang Amerika Serikat, Ikonos pada 1999-2000 tentang adanya dugaan kapal di Gunung Ararat yang tertutup salju, menambah bukti yang memperkuat dugaan kapal Nabi Nuh AS itu. Kini ada penelitan terbaru tentang dari mana kapal Nabi Nuh AS itu berangkat. Atau di mana kapal Nabi Nuh AS itu dibuat?  Baru-baru ini, gabungan peneliti arkeolog-antropolgy dari dua negara, China dan Turki, beranggotakan 15 orang, yang juga membuat film dokumenter tentang situs kapal Nabi Nuh AS itu, menemukan bukti baru.

Mereka mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa; serpihan kayu kapal, tambang dan paku.  Hasil Laboratorium Noah’s Ark Minesteries International, China-Turki, setelah melakukan serangkaian uji materi fosil kayu oleh tim ahli tanaman purba, menunjukan bukti yang mengejutkan, bahwa fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS berasal dari kayu jati yang ada di Pulau Jawa.  Mereka telah meneliti ratusan sample kayu purba dari berbagai negara, dan memastikan, bahwa fosil kayu jati yang berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah 100 persen cocok dengan sample fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS. Sebagaimana diungkap oleh Yeung Wing, pembuat film documenter The Noah’s Ark, saat melakukan konfrensi pers di Hongkong, Senin (26/4/2010) yang lalu.

“Saya meyakini 99 persen, bahwa situs kapal di Gunung Ararat, Turki adalah merupakan fosil Kapal Nuh yang ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub” Jelas Yeung Wing  Pendapat National Turk  Dr.Mehmet Salih Bayraktutan PhD, yang sejak 20 Juni 1987 turut meneliti dan mempopulerkan situs Kapal Nabi Nuh AS, mengatakan: “Perahu ini adalah struktur yang dibuat oleh tangan manusia.” Dalam artikelnya juga mengatakan, lokasinya di Gunung Judi (Ararat) yang disebut dalam Al Qur’an, Surat Hud ayat 44. Sedangkan dalam injil: Perahu itu terdampar diatas Gunung Ararat (Genesis 8 : 4).

Menurut penelitian The Noah’s Ark, kapal dibuat di puncak gunung oleh Nabi Nuh AS, tak jauh dari desanya. Lalu berlayar ke antah beranta, saat dunia ditenggelamkan oleh banjir yang sangat besar. Berbulan-bulan kemudian, kapal Nabi Nuh AS merapat ke sebuah daratan asing. Ketika air sudah menjadi surut, maka tersibaklah bahwa mereka telah terdampar di puncak sebuah gunung.  Bila fosil kayu kapal itu menunjukan berasal dari Kayu jati, dan sementara kayu jati itu hanya tumbuh di Indonesia pada jaman purba hingga saat ini, boleh jadi Nabi Nuh AS dan umatnya dahulu tinggal di sana. Saat ini kita dapat menyaksikan dengan satelit, bahwa gugusan ribuan pulau itu (Nusantara), dahulu adalah merupakan daratan yang sangat luas.

Sedangkan Dr.Bill Shea, seorang antropolog, menemukan pecahan-pecahan tembikar sekitar 18 M dari situs kapal Nabi Nuh AS. Tembikar ini memiliki ukiran-ukiran burung, ikan dan orang yang memegang palu dengan memakai hiasan kepala bertuliskan Nuh.  Dia menjelaskan, pada jaman kuno, barang-barang tersebut dibuat oleh penduduk lokal di desa itu untuk dijual kepada para peziarah situs kapal. “Sejak jaman kuno hingga saat ini, fosil kapal tersebut telah menjadi lokasi wisata,” ujarnya.

Kapal / Perahu Nabi Nuh DiTemukan


Subhanallah : Perahu Nabi Nuh, Ditemukan Melalui Penelitian Ilmiah (revised and completed)

Umat Nabi Nuh A.S yang ditenggelamkan oleh Allah SWT karena kedurhakaannya seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an, sudah menemukan pembuktian kebenarannya secara ilmiah. Sejak tahun 1949, sudah ditemukan lokasinya dan kemudian dilakukan penggalian oleh penelitian tim antropolog yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt di Turki sejak tahun 1977. Ini adalah sebagian foto-fotonya.

1. Awal Penemuan

Pemotretan awal oleh Angkatan Udara AS di tahun 1949 tentang adanya benda aneh di atas Gunung Ararat-Turki, dengan ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 meter)
Tampak Lokasi
Kemudian, awal tahun 1960, berita dalam Life Magazine: Pesawat Tentara Nasional Turki menangkap sebuah benda mirip perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) yang diduga perahu Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark)
Tampak2
2. Foto-foto tahun 1999-2000

Seri pemotretan oleh Penerbangan AS IKONOS tahun
1999-2000 tentang dugaan adanya perahu di Gunung Ararat yang tertutup salju.
Kapal Tertutup Salju
3. Peta Lokasi Perahu Nabi Nuh AS
Peta lokasi
4. Terlihat… Perahu Nabi Nuh di atas Gunung Arafat. Jelas kan??

5. Keadaan Perahu Nabi Nuh sebelum dibersihkan
6. Pengukuran di Atas Perahu

7. Struktur Perahu menurut para arkeolog yang menemukannya
Ini Lebih jelasnya
9. Setelah dibersihkan, beginilah bentuk Asli Perahu Nabi Nuh AS yang kuno tapi canggih. Di dalam perahu inilah sedikit umat Nabi Nuh AS diselamatkan Allah SWT dari banjir dahsyat setinggi gunung dan ratusan pasang binatang ikut serta didalamnya.
10. Gambaran suasana terjadinya banjir dalam Injil yang terjadi pada tahun 1300 BC (Sebelum Masehi). Sekitar 25 tahun sebelum zaman Nabi Musa AS atau 1.300 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Lihat perbandingan ukuran perahu dengan Pesawar Modern Jumbo 747.
RANGKAIAN ANALISIS

Sebagaimana disiarkan  bahwa sebuah perahu raksasa yang diduga merupakan bahtera nuh telah ditemukan di gunung ararat, Turki. Kabar penemuan perahu Nabi Nuh ini, sempat ditayangkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine dan American Life Magazine pada penerbitan tgl 5 September tahun 1960. Setelah puluhan tahun dilakukan penelitian terhadap bahtera itu serta lingkungan sekitarnya, kini, area itu dibuka untuk umum sebagai obyek wisata.

Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini ditemukan arkeolog, seperti misalnya, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat itu terjadi 5.000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.


Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat mulai menyebar. Begitu pula binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan. Karena dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being –Bapak Manusia Kedua. Oleh generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.

Berikut beberapa fakta penemuan:

The Real Noah’s Ark!
Top Points to Consider

Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Hal ini dalam bentuk sebuah perahu, dengan busur dan bulat runcing buritan.
Panjang persis seperti yang tercantum dalam Alkitab deskripsi, 515 kaki atau 300 hasta Mesir. (Ibrani hasta Mesir tidak akan diketahui Musa yang belajar di Mesir kemudian menulis kitab Kejadian.)
Ini didasarkan pada sebuah gunung di Turki Timur, yang cocok dengan rekening Alkitab, “The tabut beristirahat… Atas pegunungan Ararat” Kejadian 8:4. (Ararat menjadi nama negara kuno Urartu yang menutupi wilayah ini.)
Berisi membatu kayu, sebagaimana dibuktikan dengan analisis laboratorium.
Mengandung teknologi tinggi paduan logam alat kelengkapan, sebagaimana dibuktikan dengan analisis laboratorium terpisah dibayar oleh Ron Wyatt, kemudian dilakukan kemudian oleh Kevin Fisher situs web ini. Aluminium logam dan logam titanium ditemukan dalam peralatan yang logam BUATAN MANUSIA!
Tulang rusuk kayu vertikal di sisi-sisinya, kerangka bangunan terdiri dari sebuah perahu. Reguler pola-pola horizontal dan vertikal dukungan dek tiang juga terlihat di geladak bahtera.
Pendudukan desa kuno di situs bahtera di ketinggian 6.500 ft pencocokan Flavius Josephus ‘pernyataan “Ini tetap akan ditampilkan di sana oleh penduduk untuk hari ini.”
Dr Bill Shea, arkeolog menemukan pecahan keramik kuno dalam jarak 20 meter dari bahtera yang memiliki ukiran di atasnya yang menggambarkan seekor burung, ikan, dan seorang pria dengan palu mengenakan penutup kepala yang memiliki nama “Nuh” di atasnya. Pada zaman dahulu barang-barang ini diciptakan oleh penduduk setempat di desa untuk dijual kepada pengunjung dari dalam bahtera. Bahtera atraksi turis di zaman dahulu dan hari ini.
Diakui oleh Pemerintah Turki sebagai Bahtera Nuh Taman Nasional dan National Treasure. Pemberitahuan resmi penemuannya muncul di surat kabar Turki terbesar pada tahun 1987.
Bangunan untuk menampung pengunjung dibangun oleh pemerintah untuk mengakomodasi wisatawan, ditegaskan,  situs ini sangat penting.
Jangkar besar batu-batu itu ditemukan di dekat tabut dan di desa Kazan, 15 mil jauhnya, yang tergantung dari belakang tabut untuk menenangkan yang naik.
Terletak pada tabut Cesnakidag (atau Cudi Dagi) Mountain, yang diterjemahkan sebagai “Doomsday” Mountain.
Dr Saleh Bayraktutan dari Universitas Ataturk menyatakan, “Ini adalah struktur buatan, dan untuk yakin itu Noah’s Ark” Common Sense. Ini artikel yang sama juga menyatakan “Situs ini langsung di bawah gunung Al Judi, disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai tempat istirahat Ark “Houd Surah 11:44
Radar scan menunjukkan pola yang teratur di dalam bahtera kayu formasi, mengungkapkan keels, keelsons, gunnels, bulkheads, ruang binatang, sistem jalan, pintu di kanan depan, dua tong besar di depan 14 ‘x 24′, dan daerah pusat terbuka untuk aliran udara ke semua tiga tingkatan.
sumber: http://www.arkdiscovery.com/noah’s_ark.htm


Nah, berikut ini cerita lain tentang penemuan Kapal Nuh:

POSISI fosil formasi kapal pada ketinggian 15.500 kaki di puncak Gunung Ararat hasil pendeteksian geo radar.
Di bawah ruangan formasi itu ada ruangan, yang diduga adalah kamar-kamar.*UNMUSEUM NEWS Foto “benda asing” yang terlihat di puncak Gunung Ararat, hasil pemotretan udara pada tahun 1959 oleh NATO.*UNMUSEUM NEWS

KEINGINAN untuk menemukan Perahu Nabi Nuh AS, sebenarnya sudah dilakukan orang selama berabad-abad.

Menurut catatan, sebelum Nabi Muhamad SAW lahir pun, sudah ada orang yang ingin menemukan kapal yang penuh misteri itu sesuai dengan petunjuk “Injil” kitab suci orang Kristen. Konon Epiphanius, seorang bishop dari Salames, pernah mencari perahu itu dan melihat peninggalan Nabi Noah (Nuh AS) , masih terdampar di Gunung Guardian yang tertutup salju sangat tebal,
Kemudian pada abad XII juga disebutkan, upaya pencarian kapal ini pernah dilakukan pula oleh Benyamin Tudela, seorang pendeta bangsa Yunani. Ia
mengatakan, bahwa pendahulunya Omar bin al Khatab, seorang petinggi dari Turki, telah mengambil bagian dari kapal itu untuk dijadikan bahan bangunan mesjid.

Perdebatan demi perdebatan, mulai muncul di kalangan para ahli sejarah dan agama, tentang di mana tempat sebenarnya kapal Nabi Nuh itu terdampar, karena terdapat perbedaan tempat, di antara kitab suci Bibel dan Al Quran.

Di dalam kitab Bibel disebutkan, bahwa kapal Noah terdampar setelah sekian lama terombang ambing ombak dan gelombang pasang di Gunung Ararat. Namun dalam Alquran disebutkan bahwa kapal itu terdampar di Bukit
(gunung) Judi (daerah Armenia).

“… Hai Bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah, dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan, dan bahtera itu pun berlabuh di bukit Judi.  Dan dikatakan “binasalah orang-orang zalim.”  (QS Surat Hud ayat 44)

Dari hasil penelitian para ahli, ternyata Gunung Ararat sekarang, telah berganti nama beberapa kali.
Pernah bernama Gunung Guardian, dan juga bernama Armenia atau Gunung Judi. Akhirnya setelah melalui penelitian panjang, dengan berdasarkan bukti-bukti sejarah kuno para ahli sejarah dan agama sepakat, bahwa gunung tempat terdamparnya kapal Nabi Nuh itu bernama Gunung Ararat (Injil) atau Gunung Judi (Quran), yang sebenarnya kendati nama yang berbeda
tempatnya itu-itu juga.

Setelah sekian lama tidak terdengar lagi, upaya pencarian kapal Nabi Nuh muncul kembali pada abad XIX.
James Brice, seorang ahli archeology dari Oxford University, pada tahun 1876 dengan biaya dari Yayasannya mengarungi lautan salju di Gunung Ararat Perbatasan Turky mencari kapal misterius itu kembali.

Dalam perjalanan ke puncak Ararat, James Brice dari Inggris, menyatakan menemukan empat buah batu panjang berbentuk tongkat. Ia menduga “batu tongkat itu”  merupakan bagian dari tiang layar kapal yang dalam pejalanan waktu puluhan ribu tahun sudah memfosil.
Menjelang akhir abad XIX, yaitu tepatnya tahun 1892, Yoseph Nouri dari Prancis mengulangi perjalanan yang dilakukan James Brice dari rute yang bebeda.

Ia  mengklaim, bahwa dirinya telah sampai ke tujuan dan berhasil menemukan perahu Nabi Nuh. Keberhasilannya itu karena kebetulan. Waktu itu sedang musim kemarau sangat panjang, sehingga tidak ada salju yang menutupi permukaan gunung Bahkan ia menegaskan, sempat
berjalan-jalan di tempat yang diduga dek kapal yang panjangnya 300 cubic, persis seperti yang diungkapkan dalam kitab Bibel.

Semua ungkapan dan pernyataan dari “para pemburu Kapal Nabi Nuh“, hingga penghujung abad XIX hanyalah dilukiskan dalam kata-kata dan tulisan saja tanpa bisa divisualisasikan. Karena memang pada waktu itu, tidak ada teknologi fotografi yang mampu mendukung pernyataan mereka, sehingga semua orang yang mendengarnya, merasa penasaran. Apakah omongannya itu benar, atau hanya “bulshit” (bohong) saja.

Waktu terus berjalan. Gandrung mencari perahu Nabi Nuh, seperti hilang ditelan waktu. Hingga pada tahun 1959, Ilham Durupinan, seorang pilot Turky Airforce anggota pasukan NATO mengadadakan pemotretan udara di Gunung Ararat perbatasan Irak, melihat dari rekaman hasil pemotretannya itu “benda asing” dekat puncak salah satu gunung tertinggi di Turky itu, pada
ketinggian 15.500 kaki.

Karena merasa penasaran, para petinggi NATO di basis Turky memerintahkan Dr. Arthur Brande, ahli fotografi dari Ohio University untuk memeriksa rekaman gambar pemotretan itu.

Setelah meneliti secara seksama, akhirnya disimpulkan bahwa “benda asing” di puncak Ararat itu adalah “perahu“. Ya formasi perahu, yang diduga merupakan peninggalan Nabi Nuh, yang selama ini banyak dicari
para ahli.

Kabar penemuan perahu Nabi Nuh ini, sempat ditayangkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine dan American Life Magazine pada penerbitan tgl 5 September tahun 1960.

Pada tahun 1990, Ron Wyat bersama Dr. David Fasold, ahli geologi AS, membawa perlengkapan cangggih, di antaranya metal detector dan geo radar menjejak kembali koordinat tempat yang disinyalir ada formasi perahu Nuh.

Selama empat tahun berturut-turut, ia melakukan penelitian secara detil dan seksama, baik di formasi perahu maupun daerah sekelilingnya, untuk mencari bukti-bukti peradaban setelah dunia itu musnah. Dalam perjalanan kali ini, ia menemukan sebelas batu pipih berlubang, yang rata-rata berat antara empat hingga 10 ton. Batu-batu ini diindikasikan Wyat adalah, sebagai pemberat kapal agar tidak oleng oleh tiupan angin kencang.

Sementara itu dari hasil pengamatan peralatan canggihnya, David Fasold, memperoleh indikasi bahwa batuan formasi perahu yang ditemukannya itu adalah kayu yang sudah berubah menjadi fosil. Pada beberapa lokasi, juga terdapat konsentrasi logam, yang diduga merupakan pengikat balok.

Hasil deteksi dari geo-radarnya, mengindikasikan bahwa di bawah fosil formasi perahu itu ada ruangan yang diduga adalah kamar-kamar. Namun formasi itu, hanya muncul sepertiganya. Diduga pada waktu itu,kemungkinan memang terdampar pada lumpur, sehingga sebagian dari badan kapal, hingga saat ini masih terbenam, yang sekarang setelah ribuan tahun semuanya telah berubah menjadi karang.

Gene Collins, dari Departemen Ilmu Geologi AS, yang tidak percaya begitu saja kepada laporan David Fasold, pada penghujung tahun 2000 bersama satu tim yang terdiri dari 12 orang berbagai disiplin ilmu juga berangkat ke lokasi yang diduga merupakan tempat terdamparnya perahu raksasa Nabi Nuh.

Berangkat bersama tim itu, juga ahli Geologi Kelautan Dr. Robert Balard, yang telah sukses dalam menemukan bangkai Titanic,Istana Cleopatra, dan Benua yang hilang Atlantis.

Menurut Collins, formasi fosil perahu itu diduga kuat adalah benar perahu Nabi Nuh AS. Karena dengan berbagai dalih apa pun, tidak mungkin ada benda asing yang diduga perahu yang sudah memfosil berada pada ketinggian 15.500 kaki tanpa sesuatu sebab. Fosil perahu yang ditemukan itu, merupakan nenek moyang perahu bangsa Sumeria.

Dari uji karbon di sekitar lokasi perahu, ternyata mengandung 4,95 % karbon dan pada beberapa lokasi terdapat kandungan besi yang cukup banyak dari segi tingginya kandungan karbon, hal ini berarti karbon itu berasal dari kayu yang sudah membatu. Padahal di lokasi lain, kandungan karbonnya hanya 1,88% saja yang biasa diperoleh dari kandungan tanah biasa.

Harold Cofins, ahli geologi Tim yang juga bertindak sebagai jurubicara Tim mengungkapkan, bahwa perahu itu terbuat dari kayu species “Sigilata” yang telah diawetkan dengan sejenis ter. Species kayu ini sejenis kayu raksasa, yang kini sudah punah dari muka bumi.
Menurut para ahli biologi kehutanan, kayu jenis ini memiliki keluarga sekitar 200 species, yang beberapa di antaranya masih hidup di Amerika Utara, Pategonia dan Australia.

Tentang masalah banjirnya sendiri, Dr. Balard mengungkapkan bahwa dari bukti-bukti yang ada di ketinggian itu banjir be sar pernah melanda bumi pada 10.000 tahun yl, dan air sempat mencapai ketinggian lebih dari 15.000 kaki.

Untuk mencapai posisi seperti saat ini – hingga munculnya benua-benua dan pulau-pulau – katanya memakan waktu hingga 7.500 tahun.


Kisah Seseorang yang Masuk Surga Tetapi Belum Pernah Shalat dan Sujud


Kita sebagai umat Islam sangat wajib untuk mendirikan shalat dan melaksanakan kewajiban itu dengan ikhlas, karena shalat itu merupakan salah satu tiang agama dan kunci utama untuk masuk surga.

Bahkan, ketika hari perhitungan amal tiba maka amal yang pertama kali ditanya pada saat itu adalah shalat. Maka barangsiapa yang baik shalatnya dan baik segala amalnya maka ia pasti akan masuk kedalam surga.

Namun tahukah Anda bahwa ada sebuah kisah yang mengatakan bahwa ada seorang ahli surga tetapi ia belum pernah mengerjakan shalat dan sujud sama sekali dalam hidupnya hingga ia meninggal dunia?

Inilah salah satu bentuk kuasa dan kehendak Allah SWT atas segala sesuatu, mungkin menurut pandangan kita hal itu tidaklah mungkin terjadi, namun kisah ini memang benar adanya. Dan beginilah kisah seseorang tersebut.

Orang tersebut bernama Ushairim, dia adalah seseorang dari Bani Abdul Asyhal yang beruntung tersebut. Pada mulanya, ia tidak pernah pernah tertarik kepada Islam dan ia juga enggan menerima kebenaran akan Islam.

Namun, ketika perang Uhud berkecambuk ia mendapatkan hidayah dari Allah, dia datang menemui Rasulullah dan ia mengatakan bahwa dia ingin masuk Islam dan ikut berperang bersama Rasulullah. Pada saat itu juga ia bersyahadat, ia barsaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah.

Setelah itu ia pun langsung mengambil pedangnya dan berangkat berperang bersama Rasulullah, ia berperang dengan penuh semangat hingga pada akhirnya ia mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya.

Kemudian setelah perang tersebut selesai, beberapa orang dari Bani Abdul Asyhal datang untuk melihat para korban dalam perang ini. Kemudian mereka terkejut karena menemukan Ushairim dalam medan perang dan penuh luka.

Kemudian mereka bertanya kepada Ushairim, "Wahai Amr (Ushairim), apa yang menyebabkanmu berada di sini; karena setia kepada kaummu ataukah simpati kepada Islam?" kemudian ia menjawab, "Karena cintaku terhadap Islam, aku telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian aku angkat senjataku dan aku berperang, sehingga aku terluka seperti ini.".

Tak lama kemudian Ushairim akhirnya meninggal dunia, kemudian kabar kematian Ushairim sampai kepada Rasulullah, dan beliau bersabda: "Sungguh dia termasuk penghuni surga."

Kisah ini bersumber dari riwayat Ibnu Sufyan maula Ibnu Abi Ahmad bahwa Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meminta kepada para sahabat dan berkata, "Ceritakan kepadaku mengenai kisah seseorang yang masuk Surga padahal belum pernah shalat sekali pun sepanjang hidupnya!", namun diantara mereka tidak ada yang mengetahuinya.

Akan tetapi para sahabat balik bertanya, "Siapakah dia?" Abu Hurairah menjawab, "Ushairim Bani Abdul Asyhal 'Amr bin Tsabit bin Waqsy."

Al-Hushain berkata, "Aku bertanya kepada Mahmud bagaimana kehidupan Ushairim sebelumnya?" Mahmud menjawab, "Sebelumnya dia enggan memeluk Islam sebagaimana kaumnya, namun kemudian ia masuk Islam.

Ketika terjadi peperangan Uhud yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga berada dalam peperangan tersebut, ia ingin memeluk Islam dan ia pun lantas masuk Islam. Setelah itu, ia mengambil pedang dan berangkat menuju medan perang. Dia menyerang dan memberikan perlawanan sehingga terluka di beberapa bagian tubuhnya.

Tatkala orang-orang dari Bani Abdul Asyhal mencari para korban dalam peperangan ini, mereka mendapati Ushairim. Mereka bertanya, 'Ini jasad Ushairim, apa yang menyebabkan dia datang dalam peperangan ini? Bukankah dia tidak berkenan ikut serta dalam peperangan ini?'

Mereka mempertanyakan status Ushairim sehingga berada dalam pertempuran ini, 'Wahai Amr, apa yang menyebabkan kamu berada di sini. Karena setia kepada kaummu ataukah simpati kepada Islam?'

Amr menjawab, 'Karena cintaku terhadap Islam, aku telah beriman kepada Allah dan Rasulullah, kemudian aku angkat senjataku dan aku berperang, sehingga keadaanku seperti ini.' Ushairim meninggal dunia di tengah-tengah kaumnya, kemudian mereka memberitahukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau bersabda, 'Sesungguhnya dia termasuk penghuni Surga'."

Sungguh betapa beruntungnya Ushairim yang disaat-saat terakhir hidupnya ia mendapatkan hidayah Allah dan memilih jalan yang benar. Hingga pada akhirnya ia menjadi ahli surga meskipun belum pernah bersujud sama sekali kepada Allah SWT, inilah kehendak Allah.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda semua, dan mohon maaf apabila ada kesalahan.Kisah Seseorang yang Masuk Surga Tetapi Belum Pernah Shalat dan Sujud

Siapa yang Menciptakan Allah? Lihat Jawaban Pemuda Ini


Allah merupakan Tuhan semesta alam, Dia-lah yang menciptakan jagad raya ini beserta makhluk-makhluk di dalamnya. Semua makhluk yang diciptakan Allah wajib tunduk kepada perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna karena diberikan akal sehat untuk berfikir, namun akal atau pengetahuan yang diberikan oleh Allah kepada manusia sangatlah sedikit. Sehingga kita tidak perlu memikirkan hal-hal yang sangat jauh dari kemampuan akal kita seperti menanyakan hal-hal yang sangat mustahil untuk diketahui oleh kemampuan akal manusia misal menanyakan 'Siapa yang menciptakan Allah?, bagaimana rupa atau wujud Allah?' dan lain sebagainya karena hal itu sangatlah mustahil untuk dicapai oleh akal manusia.


Seperti kisah berikut ini yang mengkisahkan seorang Ateis (orang yang tidak percaya akan eksistensi Tuhan), pada suatu hari ada seorang ateis yang memasuki sebuah masjid. Kemudian dia mengajukan tiga buah pertanyaan tapi dengan syarat harus dijawab menggunakan akal, artinya pertanyaan yang dia ajukan tidak boleh dijawab dengan dalil.

Karena orang ateis memang selalu mengukur segala sesuatunya itu menggunakan akal atau bukti-bukti ilmiah dan mereka beranggapan bahwa dalil-dalil hanya dipercaya oleh pengikutnya saja sedangkan dia orang yang tidak percaya dengan Tuhan, oleh karena itu ia memberikan syarat agar pertanyaannya tidak boleh dijawab menggunakan dalil.

Kemudian ia menantang orang-orang yang ada di masjid itu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya yaitu:

Siapa yang menciptakan Allah? Bukankah semua yang ada di dunia ada karena ada penciptanya? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?
Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air? Bukankah itu janji Allah di Surga?
Ini pertanyaan terakhir, kalau Iblis itu terbuat dari api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka? Bukankah neraka juga dari api?

Mendengar pertanyaan dari sang ateis tersebut, tak ada seorang jamaah mampu menjawab pertanyaan tersebut kecuali salah seorang pemuda, ia kemudian menjawab 3 pertanyaan ateis itu satu persatu. Dan beginilh jawabannya:

Jawaban untuk pertanyaan pertama:

Pemuda: "Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal? Sebagaimana angka 2 adalah hasil dari 1+1 atau 4 yang berasal dari 2+2?" ateis tersebut hanya bisa terdiam tanpa memberikan jawaban, lalu pemuda itu melanjutkan, "Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal, dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa yang membuatmu sulit untuk memahami bahwa Allah itu Dzat Maha Tunggal yangg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan?"

Jawaban untuk pertanyaan kedua:

Pemuda tersebut berkata: "Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika di dalam perut ibu kita semua makan? apakah kita juga minum? kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu? Jika engkau dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa yang membuatmu sulit untuk percaya bahwa di Surga kelak kita akan makan dan minum juga tanpa buang air?"

Jawaban untuk pertanyaan ketiga:

Ketika menjawab pertanyaan ketiga, pemuda tersebut tiba-tiba menampar ateis tersebut dengan sangat keras, ateis tersebut pun merasa kesakitan dan marah-marah kepada pemuda tersebut.

Lalu pemuda tersebut berkata: "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah, dan pipi-mu juga terbuat dari kulit dari tanah juga, lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana bisa engkau merasa kesakitan ketika saya menamparmu? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yang sama, sebagaimana Iblis (setan) dan api neraka?" Ateis tersebut hanya bisa terdiam dan tertunduk tanpa bisa membantah apapun.

Kisah ini mengajarkan kepada kita semua bahwasanya tidak semua pertanyaan yang terkesan mencela dan merendahkan Islam harus dihadapi dengan kekerasan. Justru kita harus menghadapi hal-hal seperti itu dengan ilmu, seperti pemuda tadi yang dengan cerdas mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin bagi kita pertanyaan tersebut sangatlah sulit untuk dijawab.

Itulah salah satu contoh pemuda Islam yang memiliki budi pekerti yang tinggi dan memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Lalu siapakah pemuda yang menjawab pertanyaan tadi? ada yang mengatakan bahwa beliau adalah Imam Abu Hanifah Rahimahullahu ketika beliau masih muda. Semoga kisah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, aamiin.

Saturday, April 9, 2016

Rajanya para wali Syaikh Abdul Qodir Jailani



Rajanya para wali Syaikh Abdul Qodir Jailani. Siapakah dari kaum muslimin saat ini yang tidak mengenal sosok ulama besar Syaikh Abdul Qodir Jaelani?

Nama yang sudah mashur dan dikenal oleh para santri di pondok-pondok pesantren, bahkan dari kalangan masyarakat awampun sosok dan nama Syaikh Abdul Qodir Jailani sudah tidak asing lagi di telinga mereka.

Kemasyhuran nama beliau ini disebabkan karena keutamaan dan jasa-jasa beliau terhadap umat dalam menyebarkan dan membela aqidah ahlus sunnah wal jama’ah (hal ini bisa dilihat dalam kitabnya yang terkenal “Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq”, bahkan beliau pun telah membantah dengan tegas terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah).

Sehingga tidaklah mengherankan jika nama Syaikh Abdul Qodir Jailani disanjung dan dicintai oleh kaum muslimin, sampai saat sekarang ini. Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan salafush shalih, lahir di Baghdad pada tahun 470H, tepatnya di kota Jailan, karenanya di akhir nama beliau ditambahkan kata al Jailani. Allah telah memberikan keberkahan dan karomah kepadanya karena keimanan dan ketakwaannya. Hanya saja sebagian dari kaum muslimin yang ghuluw (berlebih-lebih) dalam mengagungkan Syaikh Abdul Qodir Jailani telah membuat kedustaan-kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran dan keyakinan-keyakinan yang menyelisihi ajaran Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Sebagaimana kedustaan-kedustaan atas nama Syaikh Abdul Qodir Jailani ini telah tersebar di Indonesia yang dikemas dalam suatu acara atau budaya ritual yang dikenal dengan nama “manaqiban”.

“Manaqiban” adalah pembacaan autobiografi (riwayat hidup) Syaikh Abdul Qodir Jailani untuk mengenang beliau dan mengambil hikmah dari kisah-kisah ritual yang beliau alami dimasa hidupnya.

Kegiatan ini sudah menjadi acara tradisi yang dianggap oleh mereka sebagai bentuk jalinan kecintaan untuk terus-menerus menyambung tali silaturahmi dengan Syaikh Abdul Qadir al Jailani yang dikenal dikalangan mereka dengan “shulthonul auliya” (Rajanya para wali).

Banyak sekali kisah-kisah palsu tentang karomah-karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani dalam manaqiban yang sering mereka baca, diantaranya adalah, kisah Syaikh Abdul Qodir Jailani menghidupkan ayam yang telah mati, merebut ruh yang telah dicabut oleh malakul maut di atas langit dan dikembalikan kejasadnya semula, berdialog dengan kambing dll, semua kisah-kisah dusta tsb mereka konsumsi mentah-mentah dan diyakini kebenarannya, lebih dari itu mereka memiliki anggapan bahwa “Syaikh Abdul Qodir Jailani derajatnya berada di atas Nabi Muhammad shalallohu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana halnya (menurut mereka) bahwa Khidir yang menjadi wali Allah  memiliki kedudukan, wawasan dan ilmu yang lebih tinggi dari pada Musa yang menjadi Rasul Allah.

Sungguh argumen yang sangat keliru, karena bertentangan dengan dalil-dalil syar’i yang menyatakan bahwa Muhammad shalallohu ‘alaihi wa sallam adalah pemimpin para nabi dan rasul, manusia yang paling mulya di sisi Allah dari seluruh manusia dan makhluk lainnya.

Ada juga sebagian mereka yang menjadikan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam berdo’a kepada Allah, mereka beranggapan bahwa do’a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, kecuali dengan perantaraan Syaikh Abdul Qodir Jailani. Perbuatan ini merupakan salah satu dari yang membatalkan keislaman seorang muslim menurut kesepakatan para ulama (ijma’), berdasarkan firman Allah di dalam al quran,

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (az zumar:3)

Berikut adalah kutipan dari ucapan seorang mursyid (pembimbing) di acara manaqiban suryalaya Tasikmalaya,

“Meskipun didalam manaqiban terdapat bermacam-macam karomah Syaikh Abdul Qodur Jailani yang berada diluar kebiasaan manusia, kita harus percaya dan jangan ragu-ragu, karena itulah karomah. Di dalam al-Qur’anpun bermacam-macam keluarbiasaan dari seorang manusia yang telah dimuliakan oleh Allah bisa kita baca seperti dalam kisah Ashabul Kahfi, kisah Siti Maryam dan lain-lain. Mereka bukanlah Rasul yang diberikan mu’jizat tapi hanya seorang yang telah dimuliakan oleh Allah dengan karomahnya. Syaikh ‘Abdul Qodir Jailani mengatakan, barang siapa yang ingin berhubungan denganku, ingin aku sampaikan kepada Allah permohonanmu, maka ucapkanlah : Bismillaahi, ‘alaa niyyati sayyidi syekh ‘abdul Qodir Jailani.” (Suatu pendustaan yang mengatas namakan syaikh Abdul Qodir Jailani).

Sama halnya dengan orang yang langsung meminta (berdo’a) kepada Syaikh Abdul Qodir Jailani untuk dihilangkan kesempitan dan dipenuhi segala kebutuhannya. Inipun bentuk pendholiman kepada Allah Ta’ala, karena doa adalah ibadah sedangkan ibadah itu tidak boleh diperuntukkan kecuali hanya untuk Allah Ta’ala. Maka ketika meminta (berdoa) kepada selain Allah berarti itu adalah syririk dan pendholiman yang paling agung. Allah berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina” (Ghafir:60).

Selain itu, merekapun senang memajang gambar syaikh Abdul Qodir Jailani di setiap tempat penting/utama, karena mereka meyakini “ada keberkahan dari gambar tsb”. Benarkah gambar yang mereka pajang itu, asli gambar Syaikh Abdul Qodir Jailani ataukah rekaan?(Itupun masih tanda tanya).

Rasulullah shalallohu alaihi wa sallam telah bersikap tegas dalam masalah ini, sebagaimana diriwiyatkan dari Aisyah Radiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah masuk menuju saya dan saya menutup bilik dengan tirai tipis bergambar (dalam riwayat lain : menggantungkan tirai tipis bergambar kuda bersayap…), maka ketika beliau melihatnya, beliau -shalallohu ‘alaihi wa sallam- merobeknya dan dengan wajah merah padam, beliau bersabda , “Hai Aisyah, manusia yang paling keras disiksa di Hari Kiamat adalah mereka yang meniru ciptaan Allah.” Kata Aisyah: “Maka kami memotong-motongnya lalu menjadikannya satu atau dua bantal.” (Bukhori & Muslim).

Dalam riwayat yang lain dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shalallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Malikat tidak masuk rumah yang didalamnya ada anjing dan gambar” (HR Bukhari & Muslim, dengan lafadz Muslim).”

al hasil, mereka lebih senang merutinkan membaca “manaqiban” (kisah-kisah dusta) daripada membaca Al quran (kalam Allah) yang mulya, sesungguhnya syetan secara perlahan-lahan telah menggiring mereka untuk meninggalkan Al quran dan sunnah serta menjadikan “manaqiban” sebagai pijakan hidup dan aqidah mereka.  Sungguh realita yang sangat menyedihkan sekali. Nas alulloha alhidayata wattaufiqo.

Penulis  Deden Wahyudin, S.Pd.I
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html